Belajar AngularJS: Pengenalan


Tutorial ini dirancang khusus untuk membantu teman-teman dalam mempelajari AngularJS secepat dan seefisien mungkin. Teman-teman akan mempelajari semua dasar-dasar AngularJS, mulai dari directives, expressions, templates, dan data binding. Dan teman-teman akan belajar segala sesuatu yang perlu diketahui tentang AngularJS, meliputi: Controllers, Modules, Events, DOM, Forms, Input, Validation, Http, dan banyak lagi.

Sebelum teman-teman mempelajari AngularJS minimal sudah memiliki sedikit pemahaman dasar mengenai HTML, CSS, dan JavaScript. Ya, cukup memahami saja, tidak perlu harus menguasai ketiganya. Namanya juga belajar ^_^.

AngularJS adalah sebuah JavaScript Framework. Sebuah library yang ditulis dalam bahasa pemrograman JavaScript. AngularJS berupa sebuah file JavaScript, dan cara menggunakannya juga sangat mudah, cukup menambahkannya ke halaman web dengan tag script.

<script src="http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/angularjs/1.3.11/angular.min.js"></script>


Nah, sekarang kita coba membuat satu halaman web sedernaha menggunakan AngularJS. Studi kasusnya sangat sederhana, ketika kita memasukkan nama pada input text maka secara instan HTML akan menampilkan nama yang telah kita ketikkan tadi.

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<script src= "http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/angularjs/1.3.11/angular.min.js"></script>
</head>
<body>

<div ng-app="">

<p>Masukkan nama Anda: <input type="text" ng-model="name" value=""></p>
<p>Nama Anda adalah <b ng-bind="name"></b></p>

</div>

</body>
</html>




Bersambung...

Related Posts:

Belajar AngularJS

Table of Contents


Apa itu AngularJS?


AngularJS merupakan framework javascript berbasis open-source yang dirilis oleh Google pada tahun 2009. Merujuk pada situs resmi AngularJS (http://angularjs.org), akan kita dapatkan tagline berikut ini

"HTML Enhanced for Web apps!"

Maksud dari tagline ini AngularJS merupakan HTML yang ditingkatkan fungsinya untuk membangun web app. Melihat sejarah kemunculan HTML, awalnya HTML hanya digunakan untuk membuat dokumen statis (website) bukan untuk membuat web app. Nah, sekarang bayangkan kalau sejak awal HTML memang dikembangkan untuk membuat web app, seperti itulah konsep AngularJS.

AngularJS bukan merupakan pustaka (library) javascript melainkan sebuah framework yang solid untuk membangun web app, seperti framework javascript pada umumnya AngularJS mengadopsi konsep MVC (Model, View, Controller), meskipun menggunakan implementasi yang berbeda dengan konsep asli MVC. Agar tujuan dari MVC ini tercapai, yaitu pemisahan tugas masing-masing komponen, AngularJS memiliki Model, View, dan Controller yang saling berinteraksi. Berikut beberapa filosofi dalam AngularJS:
  1. View haruslah deklaratif
    Elemen-elemen pada View harus memberikan arti yang jelas dan bersih dari kode logika.
  2. Controller bersifat imperatif (logika)
    Kode pemrosesan dan logika dihandle dan dituangkan di dalam Controller sebelum dikirim hasilnya ke View.


Apa yang membuat AngularJS istimewa?


Two way data-binding

Two way data-binding merupakan mekanisme sinkronisasi otomatis antara Controller dan View. Gampangnya, ketika ada perubahan pada Model yang berasal dari View, Angular secara otomatis membuat perubahan pada Controller. Begitu pula sebaliknya. Hal ini terjadi secara otomatis, jadi kita tidak perlu menuliskan kode secara manual untuk mencapai mekanisme ini.

Ajari browsers sintak HTML baru

HTML5 menawarkan sejumlah elemen baru semisal <video>, <section>, <article>, dsb. Nah dengan AngularJS, Kita bahkan dapat menambahkan lebih banyak lagi elemen-elemen baru yang akan dimengerti oleh browser, misal <draggable> membuat elemen bisa didrag, <zippy> membuat elemen semisal akordion, atau bahkan menggunakan bahasa indonesia seperti <sembunyikan> jika diklik akan menyembunyikan elemen (contoh saja, pada praktik gunakanlah bahasa inggris sebagai bahasa internasional). Fungsi ini disebut dengan istilah Directive. Kitalah yang bertanggungjawab membuat Directive tersebut bisa ditafsirkan oleh browser dengan menuliskan kode pada deklarasi Directive itu sendiri. Atau dengan kata lain, kita mengajari browser sintak HTML baru. Bahkan tidak terbatas pada elemen, kita bisa membuat Directive menggunakan attribute, HTML comment atau class.

HTML Template

Template yang digunakan AngularJS hanyalah HTML biasa dengan penambahan ekspresi (expression), sehingga kita tidak perlu menggunakan template engine khusus.

Dependency Injection (DI)

Dependency Injection memungkinkan developer menulis beberapa komponen kode yang terpisah satu sama lain. Ketika memerlukan salah satu komponen, developer dapat memanggil komponen yang dibutuhkan tersebut dan dapat menggunakan fungsi yang tersedia. Fitur ini memudahkan developer dalam membuat komponen yang dapat dipakai berulang kali (reusable component)


Key Concept AngularJS


  • Model
    Dalam pola MVC, Model merepresentasikan suatu set data yang digunakan oleh Controller dan View.Model dapat mendeteksi perubahan data dan memberikan notifikasi perubahan tersebut ke Controller dan View. Pada implementasi pasif, notifikasi perubahan dapat diabaikan. Untuk membuat Model di beberapa framework selain AngularJS diperlukan konstruktor khusus. Sedangkan Model pada AngularJS tidak memiliki konstruktor tersendiri dan tidak memerlukan inheritance dari Object Class tertentu. Model tidak memerlukan setter atau getter method khusus. Model bisa berupa primitive, object hash, atau full object. Dengan kata lain Model hanyalah javascript object biasa.

  • Scope ($scope)
    Scope merupakan perekat (glue) atau perantara antara Controller dengan View. Masing-masing controller memiliki scope atau lingkup sendiri.

  • Controller
    Controller merupakan kode dibalik View. Kode pemrosesan dan logika ditaruh pada controller yang akan menghasilkan Model untuk ditampilkan pada View.

  • View
    View adalah apa yang terlihat oleh pengguna. Dimulai dari sebuah template kemudian digabungkan dengan Model lalu browser melakukan proses rendering dan hasilnya ditampilkan ke pengguna. Template yang digunakan hanyalah sintak HTML (bukan HTML diselingi dengan markup khusus seperti pada template engine pada umumnya).

  • Expression
    Expression merupakan kode snippet yang dapat kita tulis pada View. Expression berkaitan dengan mekanisme binding pada AngularJS, formatnya adalah sebagai berikut {{ expression }}
    Contoh :
    • {{ 1+2 }} , akan menampilkan angka 3 ke pengguna.
    • {{ user.name }} , akan menampilkan nilai properti 'name' dari model 'user'
    • {{ 1000 | currency }} , akan menampilkan angka 1000 dalam format mata uang (currency), keyword setelah tanda pipa ( | ) merupakan filter.

  • Filter
    Filter melakukan transformasi data pada Model. Bisa digunakan untuk menyesuaikan format sesuai keinginan kita atau melakukan pengurutan data, dsb. AngularJS juga memiliki beberapa filter bawaan, seperti contoh yang sudah kita lihat pada poin pembahasan Expression yaitu currency, lainnya seperti number, filter, limitTo, sortBy, lowercase, upercase, dsb. Kita juga dapat menulis custom filter jika dibutuhkan.

  • Directive
    Directive merupakan cara untuk membuat sintak HTML baru yang akan dimengerti oleh browser. Directive dapat berupa elemen, attribute, HTML comment atau Class. Angular telah menyediakan beberapa directive bawaan yang penting dalam pengembangan web app. Beberepa directive bawaan Angular diantaranya ng-controller, ng-model, ng-repeat, ng-click dll. Kita dapat pula membuat custom directive dengan perilaku (behavior) tertentu seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan Apa yang membuat AngularJS istimewa

Untuk mengetahui bagaimana komponen-komponen di atas saling berinteraksi, lihat contoh berikut:

    // file: index.html --> sebagai View

      <!DOCTYPE html>
      <html ng-app>
      <head>
        <title>Angular Hello</title>
        <script src="js/angular-min.js"></script>
        <script src="js/main.js"></script>
      </head>
      <body>
        <div ng-controller="MyCtrl">
          <input ng-model="nama" />
          <span>Hello {{ nama | lowercase }}</span>
        </div>
      </body>
      </html>

Keterangan:
  1. Terdapat satu model yaitu 'nama'.
  2. Pada View kita memiliki beberapa deklarasi

    - <html ng-app>, menginstruksikan angular untuk melakukan inisialisasi app

    - <div ng-controller="MyCtrl">, menginstruksikan angular untuk menggunakan controller bernama 'MyCtrl' dalam lingkup div yang terdapat directive ng-controller itu. Controller 'MyCtrl' dapat ditemukan pada file main.js

    - <input ng-model="nama" />, binding ke model 'nama'. Artinya input tersebut memiliki value sesuai nilai model 'nama'

    - {{ nama | lowercase }} merupakan expression, tampilkan nilai dari model 'nama'.

    - 'lowercase' pada 'expression' di atas merupakan 'filter' untuk menampilkan nilai model 'nama' dalam format lowercase.

Lalu perhatikan contoh kode 'controller' di bawah ini
          // file: main.js --> sebagai tempat Controller

          function MyCtrl = angular.controller($scope) {
            $scope.nama = "World";
          }

Keterangan:
  1. MyCtrl merupakan controller, dan memiliki scope tersendiri. Pada controller ini Model nama diberi nilai awal 'World', agar Model bisa diakses oleh View maka kita rekatkan dengan Scope seperti ini $scope.nama = "World";
  2. Scope digunakan untuk mengirimkan nilai 'nama' dari controller (lihat $scope.nama) ke View.


Sumber: https://github.com/idjs/belajar-angular

Related Posts: